Google Tidak Butuh Sarjana
Gelar sarjana di Indonesia sering dianggap sebagai syarat mutlak bagi kesuksesan seseorang di masa depan. Seakan tanpa gelar akademis di tangan kesempatan untuk masuk ke perusahaan bergengsi dan mengejar karir yang menjanjikan pun tertutup dengan serta merta.
Lantas, apa saja sih yang dilihat perusahaan sekaliber Google dari kandidatnya selain gelar perguruan tinggi?
1. Google menganggap gelar sarjana bukanlah jalan satu-satunya bagi seseorang untuk menunjukkan bakatnya.
Gak perlu gelar untuk menunjukkan bakatmu. “Saat orang yang tidak mengenyam bangku sekolah bisa berhasil dalam hidupnya, berarti dia adalah orang yang istimewa.
2. Alih-alih memikirkan kamu datang dari latar belakang pendidikan apa, Google justru mencari orang yang paling dibutuhkan oleh perusahaan mereka.
“Kami akan memilih pelamar yang memiliki kemampuan kognitif tinggi, rasa ingin tahu yang besar, mau belajar, berjiwa pemimpin, tapi belum memiliki pengetahuan yang memadai, daripada seseorang yang cuma fokus pada satu bidang dan menjadi ahli di bidang tersebut.”
Gelar sarjana hanyalah sebuah sertifikat keahlian. Misalnya, punya gelar di bidang jurnalisme adalah penanda bahwa kamu tahu sedikit-banyak tentang menulis berita dan mewawancarai narasumber. Tapi, itu belum tentu menunjukkan apakah kamu bisa menyajikan ide yang brilian."
3. Kenapa gelar sarjana tak begitu penting bagi Google? Sebab toh gelar sarjana tak serta menjamin kemampuan berpikir logis seseorang.
“Secara alami, manusia adalah makhluk yang kreatif, namun bukan makhluk yang logis. Logika dan cara berpikir yang runut adalah dua kemampuan yang harus berusaha dipelajari seseorang.”
Berpikir secara logis tak segampang kelihatannya. Bahkan, orang-orang yang bergulat di bidang komputer dan matematika masih bisa terjebak pada kesesatan logika."
4. Google lebih tertarik membentuk orang yang punya daya juang dan kegigihan daripada mereka yang mengantungi nilai sangat memuaskan
“Hal yang membedakan mahasiswa yang biasa-biasa aja dengan mahasiswa yang sukses itu bukanlah pengetahuan mereka, melainkan kegigihan mereka mengusahakan sesuatu."
5.Google tentu saja tidak menyarankanmu untuk tidak kuliah. Hanya saja gunakan waktu kuliahmu untuk benar-benar menggembleng soft skill dan mengumpulkan pengalamanpengalaman.
“Saya bukannya menyarankan bahwa kamu tidak usah kuliah. Asal, pikirkan juga kenapa kamu harus kuliah, dan apa yang kamu ingin lakukan selepas jadi sarjana.”
Kuliah itu penting, setuju; kalau bisa, memang sebaiknya kamu belajar di perguruan tinggi. Tapi, yang penting itu bukan penguasaanmu terhadap jurusan yang kamu ambil, melainkan keterampilan (termasuk soft skill) serta pengalaman. Tipe kandidat seperti itulah yang lebih dicari oleh Google."
Source : Hipwee
0 Response to "Google Tidak Butuh Sarjana"
Post a Comment